L

Semua Tentang Managed WordPress Hosting


Bismillahirrohmanirrohim


WordPress Hosting

WordPress Hosting

Sebenarnya, semua Web Server yang mendukung Litespeed/Apache/Nginx, PHP dan MariaDB/MySQL, maka akan bisa menjalankan WordPress. Secara Umum, Shared Hosting bisa menjalankan WordPress.

Namun, pihak Provider Web Hosting menyadari Problem umum ketika melayani Pelanggan yang menggunakan CMS (Content Managemend System) dengan Engine WordPress, yakni sangat “Resource Hungry” pada Server dan Manajemen Administrator dan Webmaster yang tidak semua orang ahli di bidang itu, Blogger dan Webmaster itu berbeda.

 

Apa Itu Managed WordPress Hosting ?

Pertama-tama, saya akan menjelaskan dulu dasar dari Managed WordPress Hosting ini.

Istilah “Managed”

Ini artinya Server dikelola oleh Provider Hosting, tentu saja, karena Server yang digunakan adalah Shared Hosting. Sehingga untuk kebutuhan SysAdmin, itu dikelola Provider Hosting, dan Istilah Managed ini juga berarti pihak Provider Hosting bersedia membantu Client sampai ke Level mengelola Blog WordPress milik Client, seperti menginstall Plugins, dan mengkonfigurasikannya.

Jadi ada dua devinisi, ada Provider WordPress Hosting yang melakukan keduanya, ada juga yang hanya melakukan salah satunya yakni hanya Managed Server saja sedangkan WordPress itu sepenuhnya hanya Client yang handle, seperti yang dilakukan oleh QWords. Contoh Managed WordPress Hosting yang melakukan keduanya adalah Beon.

Istilah “WordPress Hosting”

Nah ini agak bias, karena semua Web Hosting mendukung WordPress. Tapi kenapa juga perlu pakai WordPress Hosting ?

Seperti yang saya jelaskan diatas, bahwa WordPress Hosting masih ada kaitannya dengan Istilah Managed, artinya dari sisi Spesifikasi Paket dan/atau Dukungan Teknis, keduanya mendukung Opesional CMS (Content Management System) berbasis WordPress.

Sehingga, Blogger bisa fokus menciptakan konten berkualitas di Blog WordPress-nya.

Nanti dibawah, pada bagian Control Panel, itulah yang mendasari konsep WordPress ini, silahkan baca lebih lanjut sampai habis 😀

 

Gimmick Marketing

Sebarnya, WordPress Hosting hanyalah Gimmick Marketing !

Dan Hati-hati, banyak Penyedia Web Hosting yang menggunakan Istilah WordPress Hosting hanya sebagai Keyword Targeting saja, seperti yang dilakukan NiagaHoster, padahal Web Hosting yang dijual ya General Purpose Web Hosting (Umum). Karena faktanya, semua Hosting bisa menghandle WordPress.

Dan nanti Anda akan tau dengan jelas apa sebenarnya WordPress Hosting ini jika sudah membaca Artikel ini sampai habis.

Tapi perlu Anda ketahui bahwa, definisi dari istilah seringkali berbeda-beda pada setiap orang atau company, seperti luasnya definisi istilah “Unlimited”, dan “Cloud”.

Maka, Definisi WordPress Hosting di Artikel ini, sepenuhnya adalah definisi berdasarkan analisa saya !

 

Hanya Karena OS CloudLinux

Shared Hosting, secara umum dibedakan berdasarkan Sistem Operasi yang digunakannya.

Shared Hosting Biasa saat ini menggunakan CentOS sebagai OS (Operating System) Server-nya.

Nah, Shared Hosting yang dilabeli WordPress Hosting adalah menggunakan OS CloudLinux.

 

Pertama-tama saya akan membahas CentOS dulu ….

Dulu, Server yang menggunakan CentOS tidak bisa disebut Cloud Hosting (High Scalability), tapi sekarang Cloud Hosting menjadi Sebutan untuk Shared Hosting bahkan dengan hanya menggunakan CentOS sekalipun, karena sekarang sudah menggunakan Teknologi Cloud SSD Storage dan dari Infrastruktur sudah Cloud Server (OnApp Federation) KVM Virtualization atau Infrastructure as a Service (IaaS).

Cloud SSD Storage ini secara konsep mirip seperti RAID/Mirroring pada Harddisk Biasa (Magnetic Disc), yakni terdapat lebih dari 1 Storage (dalam hal ini SSD Storage), misalkan ada 5 SSD Storage yang dihubungkan secara Cloud/Mirroring, sehingga jika kita mengupload File, maka File tersebut disimpan pada 5 SSD Storage tersebut. Jika ada SSD Storage yang rusak, maka masih ada 4 SSD Storage yang Normal dan Data kita masih aman di 4 SSD Storage yang tersisa, karena File didalamnya persis sama. Itulah kenapa saya katakan Cloud Storage, karena memiliki benefit Cloud lainnya yakni “High Availability” dan “Failover”.

Ciri Khas Cloud Computing lainnya adalah Kemampuan “Auto Synchronize” atau biasa disingkat “Sync”.

 

Kemudian saya akan membahas mengenai OS CloudLinux …

Kelemahan CentOS (bagi Provider) adalah, OS tersebut tidak bisa membatasi Resource Per Client, nah CloudLinux hadir menutupi kekurangan itu karena CloudLinux memiliki “Killer Feature” bernama LVE (Lightweight Virtual Environment) yang bisa membatasi CPU, Entry Process, Physical Memory, Virtual Memory, I/O, dsb

Pernahkah Anda Online di Warnet dan ketika kita Mendownload File menggunakan Internet Download Manager (IDM), koneksi kita menjadi lambat hanya di Bilik/Ruangan kita saja sedangkan di Bilik lain Normal-normal saja ?, nah seperti itulah CloudLinux di Shared Hosting. Bedanya yang dibatasi adalah Resource Serever.

Inilah yang mendasari konsep “Managed WordPress Hosting”, karena kelebihan dari CloudLinux itu.

Karena, masalah utama WordPress Hosting adalah Plugins yang bisa menggunakan Resource Server terlalu besar disamping Jumlah Traffic Visitor dari Blog bersangkutan.

Jadi, ketika ada Blog Populer di Server yang sama dan mengalami Overload, maka Blog lain di Server yang sama tidak akan terkena dampaknya.

Pada CloudLinux, jika terjadi Overload CPU Usage, maka akan muncul Pesan Error yakni “Resource limit is reached”, dan jika terjadi Overload RAM/Memory, maka akan muncul Pesan Error 500 yakni “Internal Server Error”. Tidak ada yang namanya Suspend pada Shared Hosting yang menggunakan CloudLinux, kecuali memang melakukan pelanggaran Term of Service (TOS).

Tapi saat ini, Shared Hosting Umum pun menggunakan CloudLinux.

 

Cloud Computing pada Server

Sebelumnya sudah saya ilustrasikan mengenai Cloud SSD Storage, nah sekarang saya ingin menjelaskan mengenai Cloud Server itu sendiri.

Server Side (Back End) memerlukan beberapa Komponen seperti Operating System, PHP, Web Server, Database, dsb

Tapi semua itu berjalan secara Native di satu Server saja, jika Server itu Down, maka Website tidak akan bisa diakses.

Maka Cloud Server ini secara konsep sama seperti Cloud SSD Storage, yakni menggabungkan banyak Hypervisor Server untuk melayani Website dan ketika salah satu Hypervisor Server mengalami Down, maka Website tidak akan Down, karena Hypervisor Server lain masih Up dan mengambil alih Hypervisor Server yang Down tadi. Maka jangan heran jika ada Provider Web Hosting yang berani menjamin Up Time 100% !

Istilahnya: Failover atau Auto-healing

Konsep Cloud Ini juga bisa berlaku pada DNS Server yang memang sudah bisa Clustering sejak lama.

Saat ini sudah memasuki Era Cloud Computing, tapi masih banyak Web Hosting Obsolete/Traditional yang beredar di Indonesia sampai saat ini dengan Harga Layanan yang sebenarnya beda tipis sekali dengan Cloud Web Hosting yang ada, bahkan lebih mahal.

Apakah cuma pakai OS CloudLinux sedangkan Server masih Traditional Bisa disebut Cloud Hosting ?

Bisa saja, karena kelebihan OS CloudLinux yang sudah termasuk dalam benefit Cloud yakni High Scalability.

Secara umum, WordPress Hosting selalu mengklaim Cloud Hosting.

 

Shared Hosting “Semi VPS”

WordPress Hosting ini adalah “Shared Hosting Rasa VPS”, karna memang, kita diberikan Hak untuk menggunakan Resource Server tergantung Paket yang kita bayar. Meskipun Spesifikasi tersebut hanya bersifat Shared saja. Tapi itu sudah bisa mencegah tindakan semena-menda dari Hoster karena Blog WordPress kita berat, yakni Suspend.

Jadi, LVE pada CloudLinux itu adalah Guaranteed Shared Resource yang boleh kita gunakan, bukan didedikasikan untuk kita saja.

Jika Shared Hosting Biasa (CentOS) menggunakan keseluruhan Resource Server dan akan disuspend jika Overload, maka pada WordPress Hosting (CloudLinux), itu tidak terjadi.

Karena kita memesan “Tempat” kita di Server.

Analoginya seperti penghuni yang tinggal di sebuah Apartemen, disitu sudah ada Ruangan Khusus untuknya di Gedung yang sama dengan Penghuni lain di Gedung Apartemen tersebut, namun besar kecilnya Ruangan tersebut berbeda-beda berdasarkan pilihan Penghuni Apartemen tersebut. Tentu tidak bisa membongkar Tembok untuk memperluas Ruangan tersebut bukan ?, kecuali secara resmi melalui provider layanan yakni Upgrade Paket..

Perlu diperhatikan disini mengenai Memory, ada yang namanya Physical Memory dan Virtual Memory, tentu yang terbaik adalah Pysical Memory, karena itu adala RAM Hardware di Server, sedangkan Virtual Memory adalah sesuai namanya yang bersifat “Ilusi” saja, diperlukan untuk Proses PHP. Seringkali Penyedia Managed WordPress Hosting yang mengiming-imingi Memory besar itu hanyalah Virtual Memory saja, seperti misalnya WordPress Hosting dari Rumahweb.

Artinya disini tidak ada “Dedicated” Resource Server, karena hanya Dedicated Server saja yang bisa memberikan kita Dedicated Resource (Hardware Fisik), bahkan VPS (Virtual Private Server) pun tidak mampu memberikan Dedicated Resource kan ?, nah WordPress Hosting ini seperti VPS, bedanya kita tinggal pakai, sudah terinstall Control Panel, PHP beserta Modulnya, MySQL beserta phpMyAdmin, dsb. Dan Managed WordPress Hosting tidaklah Private.

Kelebihan VPS selain Resource sebenarnya adalah Privasi yang didapatkan dan Instalasi OS dan Software yang sesuai keinginan kita. Karena Private bisa berarti Owned yakni Root Access.

Pemaketan pada WordPress Hosting tidak hanya Storage, Bandwidth, dsb saja, tapi juga termasuk RAM, CPU Core, Entry Process, I/O, dsb

 

Control Panel Hosting

Nah ini dia point yang dinanti-nanti, yang menjadi dasar dari produk WordPress Hosting.

Trend WordPress Hosting ada, karena menggunakan Plesk Control Panel.

Kenapa ?

Karena Plesk memiliki fitur bernama WordPress Toolkit.

Plesk WordPress Toolkit

Plesk WordPress Toolkit

Bisa saya katakan, itulah kenapa Hosting ini disebut WordPress Hosting, agak lucu ya 😀

Tapi ada juga loh WordPress Hosting yang menggunakan cPanel, yakni QWords.

 

Web Server

Salah satu yang menjadi andalan WordPress Hosting adalah LiteSpeed Web Server with LSCache Module.

Biasa disebut “WordPress Accelerator”, ini juga yang mendasari istilah “WordPress Hosting”

Tapi ada juga WordPress Hosting yang tidak menggunakan LiteSpeed, seperti misalnya QWords, lalu kok bisa disebut WordPress Hosting tapi malah menggunakan cPanel dan Apache saja, bukan LiteSpeed ?

Jawabannya dibawah ini 😀

 

Limit LVE yang Besar

Ya, salah satu Gimmick Marketing WordPress Hosting adalah fitur dari CloudLinux itu sendiri, bedanya adalah Limit yang mereka berikan lebih besar.

Khususnya Entry Process, Number of Process, dan I/O.

Apa itu Entry Process ?

Enty Process adalah Proses PHP yang dijalankan dalam waktu yang sama persis (Single Time).

Defaultnya Entry Process pada Shared Hosting Umum yang menggunakan CloudLinux adalah 15 sampai 20 Max Entry Process, bisa lebih dari itu tapi sedikit.

Nah WordPress Hosting memberikan Limit Entry Process bahkan samapai 500 Entry Process !

Apakah Perlu ?

Itu relatif, jika Anda tipikal Blogger yang menggunakan banyak Plugins berat yang membutuhkan Entry Process diatas 20, maka Anda perlu menggunakan WordPress Hosting, jika tidak, menurut saya tidak perlu.

 

Apa itu Number of Process ?

Itu adalah jumlah Proses yang diperbolehkan untuk diproses oleh CPU dalam waktu persis bersamaan (Single Time).

Nah umumnya Number of Process cukup banyak, yakni 100, tapi pada WordPress Hosting pastinya lebih banyak, bisa sampai lebih dari 500 !

Apakah Perlu ?

Jawabannya sama dengan yang saya tulis dibagian Entry Process diatas 😀

 

Faktanya, LVE yang Paling Vital adalah CPU Core dan Physical Memory !

Ya, lupakan Entry Process dan Number of Process, karena umumnya itu hanya Gimmick Marketing saja, tidak semua Blog WordPress menggunakan Entry Process lebih dari 20 dan Number of Process lebih dari 100.

Justru banyaknya Plugins, Traffic, dsb lebih berdampak pada CPU Usage dan Physical Memory Usage !

Nah untuk mendapatkan CPU Core dana Physical Memory yang banyak, Anda tidak perlu menggunakan WordPress Hosting !

Tapi hati-hati, banyak Provider yang menjanjikan CPU Core yang banyak, tapi faktanya tetap saja dilakukan “Throttling” di sisi lain yang artinya kita tidak akan bisa seenaknya juga, percuma kan ?

Hey, ini Shared Hosting ! 😀

 

Kenapa Managed WordPress Hosting Umumnya Lebih Murah daripada Shared Hosting Biasa ?

Jika Anda bertanya kepada Customer Service Provider Web Hosting, maka jawaban mereka pasti “Mengenai harga itu adalah kebijakan Manajemen kami pak :)”.

Tapi disini saya akan mencoba menjelaskan alasannya …

Kenapa bisa murah ?, jika dibandingkan dengan Spesifikasi yang WOW.

Karena banyak Fitur Berlisensi yang dipangkas disini (WordPress Hosting).

Misalnya Fitur Softaculous yang hanya tersedia CMS WordPress saja, ya iya lah 😀

Bahkan Plesk tidak memerlukan Lisensi Softaculous !

Dan misalnya lagi, penggunaan CloudFlare tanpa fitur Railgun yang berbayar itu. Bahkan ada Provider WordPress Hosting yang tidak menjadi Partner CloudFlare karena sudah memiliki Web Accelerator dan CDN sendiri, yakni WordPress Hosting dari Beon.

Lainnya: Site Builder yang tentu saja tidak ada, dan banyak lagi Fitur Useless yang tidak ada kaitannya dengan WordPress yang akan dieleminasi.

Hasilnya ?

Alokasi “Dana” itu dialihkan ke Resource Server, sehingga dengan harga yang sama, Customer bisa dapatkan Paket Hosting dengan Spesifikasi RAM, CPU Core, Entry Proces, I/O, dsb yang lebih besar daripada Shared Hosting biasa !

Bukankah ini baik bagi kita sebagai Blogger yang menggunakan CMS WordPess ?, Ya, jelas !

 

Dibeberapa Provider Web Hosting khusus WordPress, bahkan LiteSpeed Web Server, BitNinja/Imunify360 Server Security, dsb tidak digunakan. Sebagai gantinya adalah Apache + Mod_LSAPI bawaan CloudLinux seperti yang diterapkan WordPress Hosting dari QWords.

BitNija Server Security ?, secara garis besar, CloudFlare bisa menjadi Alternative, khususnya Security dan Anti DDoS.

Apalagi Patchman, SpamExpert, tidak akan ada di WordPress Hosting, karena fitur itu tidak dibutuhkan, tapi seingat saya QWords masih memberikan fitur SpamExperts untuk WordPress Hosting.

 

 

 

 

Kesimpulan

Managed WordPress Hosting adalah Spesialisasi Web Hosting Khusus untuk CMS WordPress yang pada dasarnya membutuhkan perlakuan khusus. Spesialisasi ini tidak hanya Optimasi Konfigurasi Server saja, tapi juga Efisiensi Fitur agar segala Fitur yang tidak ada kaitannya dengan WordPress tidak perlu kita dapatkan.

Web Hosting selain WordPress Hosting yang ada sejak dulu, itu sejatinya ditujukan untuk General Purpose Website Usage (Umum). Sebagai contoh adalah Fitur Site Builder. Layanan Web Hosting Umum itu mengasumsikan kebutuhan Client secara Umum.

Jadi, jika Anda adalah Blogger yang menggunakan CMS WordPress, sangat ideal jika menggunakan Managed WordPress Hosting yang tentu saja pasti sudah menggunakan Teknologi Cloud.

Bahkan, ketika Anda mengugnakan Layanan Managed WordPress Hosting, bukan hanya dari sisi Server saja yang dimanage oleh Provider tersebut, tapi juga WordPress Anda !

Ya, benar sekali, Anda bisa fokus Ngeblog saja, fokus menjadi Blogger,  biarkan Tugas Administrator WordPress dihandle oleh Technical Support dari Penyedia Managed WordPress Hosting tersebut. Tentunya Anda harus bersedia memberikan Hak Akses Administrator kepada mereka.

Saran saya, buatkan Akun Khusus saja dengan Role Privilege Administrator, alih-alih menggunakan Rincian Login milik Anda 🙂

Ketika Anda menggunakan Managed WordPress Hosting yang berkualitas, maka secara teknis Anda hampir sama saja menggunakan WordPress.com, dan/atau Blogger.com, karena Anda mendapatkan Dukungan Teknis mengenai WordPress Anda, padahal WordPress yang digunakan adalah WordPress.org Self Hosted.

 

 

Anda perlu waspada, karena untuk Migrasi dari cPanel ke Plesk itu sangat mudah, tapi tidak sebaliknya, untuk Migrasi dari Plesk ke cPanel, maka Provider Web Hosting yang baru harus memiliki Akses ke Admin Plesk milik Provider WordPress Hosting yang Anda gunakan. Jelas lah itu mustahil !

Itulah yang saya alami ketika migrasi dari Plesk ke cPanel.

Bahkan menurut pengalaman saya, Migrasi dari Plesk ke Plesk pun tapi beda Provider, maka tidak bisa dilakukan, alasannya sama seperti diatas.

Jadi ketika saya menggunakan WordPress Hosting dari Rumahweb dan pindah ke Beon yang notabene sama-sama menggunakan Plesk, nyatanya proses migrasi harus dilakukan secara Manual, ya MANUAL !

Untuk CPU Core dan Physical Memory serta Virtual Memory yang besar, Anda bisa menggunakan Cloud Hosting umum seperti di IDCloudHost, Dewaweb, Indoworx, dsb.

Protected by DMCA !

Hi, Bagaimana Menurut Anda ?


Jadilah Pembaca yang Baik dengan cara meninggalkan Komentar pada setiap Artikel Bermanfaat yang sudah dibaca (•‿•)


Komentar adalah salah satu Faktor Penyemangat bagi seorang Blogger, termasuk juga saya. Sebagai bukti bahwa saya tidak sendirian disini, mengingat ada banyak sekali Viewer (Pembaca) Artikel di Blog saya ini. Tolong, jangan pergi begitu saja.


Tinggalkan Komentar Anda disini meskipun hanya sekedar menyapa saya, mari kita bangun Forum Diskusi di Kolom Komentar pada setiap Artikel di Blog ini.


Oleh karena itu, saya sudah menyediakan Fasilitas Comment System terbaik saat ini yakni Disqus Comments System untuk membangun Komunitas Komentator yang lebih Advanced lagi, tidak diperlukan Account Disqus untuk bisa berkomentar disini, Anda cukup memasukkan Nama dan Email saja, tapi saya sarankan untuk memiliki Account Disqus jika Anda sering berkomentar di banyak Blog yang menggunakan Disqus Comment System."

Mungkin Anda juga menyukai

Disqus Comments



SSL Verified