L

Oli Daihatsu 0W-20: Fastron Gold 0W-20 dengan Formulasi Spesial ?


Bismillahirrohmanirrohim


Daihatsu 0W-20 Full VHVI API SN ILSAC GF-5 SAE 0W-20

Daihatsu 0W-20 Full VHVI API SN ILSAC GF-5 SAE 0W-20

 

Oli PCMO (Passanger Car Motor Oil) OEM (Original Equipment Manufacturer) Daihatsu Full VHVI API SN ILSAC GF-5 ini sudah masuk List Artikel Preview Oli saya sudah sejak Hari Kamis kemarin (Kamis, 16 Maret 2017), mohon maaf jika baru sekarang saya bisa melakukan Preview untuk Oli ini dikarenakan kesibukan saya, Ini adalah Oli OEM dari Produsen Mobil Jepang di Indonesia yang termasuk Group Astra International yakni Daihatsu.

Oli ini juga biasa disebut “Oli Daihatsu Sigra” karena memang hadirnya Oli ini untuk memenuhi Varian Mobil terbaru produksi Daihatsu yang lebih Eco Friendly.

Seperti biasa, sebelum melakukan Review (Ulasan) saya awali dengan Artikel Preview dulu untuk sekedar berkenalan tentang Oli yang akan direview (Preview) mengingat Drain Interval PCMO itu Long Drain mas bro :D, Up To 10.000 KM !

Review bisa saja saya Tulis di Artikel ini dalam bentuk Update isi Artikel Artikel.

Dan ini bukan Preview/Review untuk penggunaan di Mobil, melainkan untuk penggunaan di Sepeda Motor Scooter Matic. Karena jika untuk Motor, itu sudah biasa 😀

Oli ini merupakan Kiriman Gratis dari Salah satu Suhu Otomotif di Group Facebook yang senang sekali Sharing Informasi 🙂

Dikirim melalui Udara (Pesawat Terbang) merupakan Pengalaman Baru untuk saya dalam mengirim Paket Cairan khususnya Oli melalui Ekspedisi Udara. Ya, Oli termasuk Fluida (Cairan), bukan Gel 😀

 

Unboxing Paket Oli yang Dikirim Melalui Udara

Unboxing Daihatsu 0W-20Packaging Daihatsu 0W-20

Pengemasan Paket Cairan dan Gel untuk Pengiriman via Udara

Daihatsu 0W-20 Unboxed

Ooooo jadi begitu Pengemasan Paket Cairan yang dikirim via Udara ?

Jadi benar Tips yang beredar selama ini, yakni menggunakan Busa/Foam dan dibungkus Plastik Khusus, diberikan Segel Khusus, dan dikemas dalam Box Kardus.

Ini adalah Official Packaging oleh POS Indonesia yang digunakan untuk mengirim Paket ini lintas Daerah !

Jadi, Pengirim hanya membawa Unit Oli ke Kantor POS, untuk kemudian pihak POS yang melakukan Pembungkusan.

 

Preview Daihatsu Genuine Oil Full VHVI API SN/GF-5 SAE 0W-20

Daihatsu 0W-20 Depan

Daihatsu 0W-20 Depan

Ketika kita melihat Desain Jerrycan (Botol) nya, kita pasti akan langsung tau bahwa itu Botol punya Pertamina Lubricant yakni Fastron Series.

Sudah banyak diketahui bahwa Astra menggandeng Pertamina Lubricant sebagai Suplier Genuine Oil mereka, sebelumnya sudah ada TAM (Toyota Astra Motor) yang Launching TMO (Toyota Motor Oil) dengan Tingkat Kekentalan atau Viscosity Grade SAE 0W-20 yang diproduksi oleh Pertamina Lubricant.

Dengan Spesifikasi yang sama yakni menggunakan Base Stock Full VHVI (Very High Viscosity Index) serta Approved API SN Resource Concervation dan juga Approved ILSAC GF-5, TAM mengklaim bahwa TMO 0W-20 Berbeda dengan Oli Aftermarket besutan Pertamina yakni Fastron Gold 0W-20 yang secara Base Stock dan Sertifikasi sama persis itu.

Daihatsu 0W-20 Belakang

Daihatsu 0W-20 Belakang

Namun di Group LDIC (Long Drain Interval Community) muncul Komentar bernada Skeptis ketika mendengar Nama Astra, karena mengingat Oli OEM Astra pada Kelas Sepeda Motor yakni Astra Honda Motor Oil (AHM Oil). Benar saja, kepopuleran TMO 0W-20 kalah telak dengan Daihatsu 0W-20.

Uniknya, ketika Daihatsu 0W-20 Rilis, banyak Komentar menyenangkan dari para Member di LDIC, apalagi ketika ada Bocoran dari “Orang Dalam” bahwa Base Stock Daihatsu 0W-20 itu Import dari Jepang yang terkenal lebih Bersih, serta Permintaan Additive Pack yang lebih banyak khususnya kandungan Molybdenum Disulfide sebagai Friction Modifier Additive serta Oil Film.

Tak heran jika menurut Member LDIC yang menggunakannya, PCMO paling Encer saat ini di Indonesia (SAE 0W-0 belum masuk Indonesia sih, hahaha) mengungkapkan Kesan yang memuaskan, by Feeling tentunya 😀

Bahkan ada yang menyatakan Daihatsu 0W-20 ini lebih Smooth daripada PFG (Pertamina Fastron Gold) 0W-20 !

Hal itu memperkuat dugaan bahwa Informasi dari “Orang Dalam” itu benar adanya. Namun saya sendiri sejak awal mempertanyakan Bukti Nyata, khususnya Product Data Sheet (PDS). Namun tidak ada yang bisa memberikan Bukti Nyata dikarenakan “Orang Dalam” tentu saja Anonymous (Anonim) dan Produk Oli OEM memang sudah biasa tertutup mengenai PDS.

Review Daihatsu 0W-20 on Vario 110 FI

Review Daihatsu 0W-20 on Vario 110 FI

Drain Interval

Untuk Oli Mesin dengan Viscosity Grade SAE 0W-20, Drain Interval sampai 10.000 KM saja itu sudah merupakan Prestasi yang sulit didapat oleh Oli Full VHVI OEM Umumnya, apalagi ini EOL (End Oil Life) sampai 11.000 KM !

Itu bukti bahwa Base Stock-nya meskipun Full VHVI saja, bukan PAO (PolyAlphaOlefin) maka VI (Viscosity Index) dari Base Stock adalah Murni dari Base Stock, bukan didapat dari penggunaan VII Additive (Viscosity Index Improver).

Bagi Anda yang belum tau, pada Properties yang tertera di PDS, ada yang namanya Viscosity Index yang menjadi Index yang menunjukkan Kualitas dari Base Oil yang digunakan.

Jika Viscosity Index dengan Kinematic Viscosity terindikasi tidak Normal, tidak Wajar, maka bisa dipastikan Oli tersebut menggunakan Viscosity Index Improver terlalu banyak, seperti yang biasa dilakukan Produsen Oli pada MCO (Motorcycle Oil) atau Oli Khusus Motor yang bersertifikasi JASO MA/MB itu.

 

Label Oli

Daihatsu 0W-30 Label Depan

Daihatsu 0W-30 Label Depan

Suhu Mesin

Tagline “Cool Max Technology” pada Oli ini memang tidak mengherankan bagi saya, karena ketika saya menggunakan Oli dengan Viscosity Grade SAE 0W-20 memang benar menghasilkan Panas Mesin yang lebih minimal dibandingkan SAE 5W-30, apalagi SAE 10W-30.

Ini disebabkan Kinematic Viscosity yang lebih rendah sehingga menyebabkan Oil Flow (Aliran Oli) di Mesin lebih cepat, dan itu dapat mempercepat Sirkulasi Penyebaran Panas (Heat Exchange).

So, itu Bahasa Marketing, seperti “Nano Guard”, “Smart Molecule”, “Smart Film” yang merupakan Bahasa Marketing dari Oli yang sudah memenuhi Sertifikasi API SN 😀

Fully Synthetic pada Oli Mesin berkualitas biasanya jujur, namun pada Oli “Abal-abal” biasanya adalah Bahasa Marketing dari Oli yang menggunakan Base Stock VHVI + Mineral (Semi Synthetic).

Oli ini seperti yang saya sebutkan di awal Artikel sudah Approved API SN dan ILSAC GF-5 serta Resource Concervation yang lebih tinggi daripada Energy Concervation.

Daihatsu 0W-20 Label Belakang

Daihatsu 0W-20 Label Belakang

Fuel Economy and Exhaust After Treatment

Seperti Umumnya Oli dengan Sertifikasi API SN, maka sudah pasti ramah terhadap Exhaust After Devices seperti Catalytic Converter dan O2 Sensor.

Namun khusus pada ILSAC GF-5, ada kelebihan dibandingkan Oli yang hanya memenuhi Standard API SN saja tanpa ILSAC GF-5, yakni lebih ramah terhadap Seal-seal didalam Mesin.

Selain itu ILSAC GF-5 juga lebih baik dalam mencegah pembentukan Deposit karena terpapar Suhu Extream pada Piston dan Turbocharger. Lebih baik dalam melawan pembentukan Sludge pada Mesin, lebih baik dalam hal Kompabilitas dengan Exhaust After Devices dibandingkan API SN, lebih baik dalam hal Fuel Economy dibandingkan API SN, dan lebih baik dalam memproteksi Mesin yang menggunakan Besin yang mengandung Ethanol (Bio Fuel), seperti yang kita tau, Pertamina menggunakan Ethanol pada Pertamax sehingga ILSAC GF-5 menjadi Standard OEM bagi Mobil-mobil di Indonesia.

 

Re-Branding VS Co-Branding

Sama seperti HGO (Honda Genuine Oil) dari HPM (Honda Prospect Motor) yang melakukan Re-Branding terhadap Idemitsu 0W-20 untuk HGO 0W-20, maka Daihatsu Genuine Oil (DGO) 0W-20 juga melakukan hal yang sama.

Berbeda dengan Toyota Motor Oil 0W-20 yang melakukan Co-Branding bersama Pertamina, yang bisa dilihat dari Publikasi mereka di Media Masa baik Offline maupun Online, serta disertakannya Brand Pertamina pada Label Manufacurer dibelakang Oli.

Melihat kenyataan bahwa Daihatsu Genuine Oil 0W-20 adalah Produk Re-Branding itulah yang menjadikan saya skeptis ketika mendengar pernyataan Unofficial (Tidak Resmi) yang katanya dari “Orang Dalam” tersebut, ditambah lagi saya sangat tidak suka dengan Informasi yang sumbernya tidak jelas, sehingga tidak perlu diambil pusing 😀

Ada perbedaan Oli yang Re-Branding dengan Co-Branding, yakni:

Oli Re-Branding

  • Hanya melakukan Re-Branding atau Mengubah Label (Desain dan Informasi) termasuk Bahasa Marketing dari Brand Asli Produk tersebut tanpa sedikitpun menyentuh Formulasi dari Oli tersebut.
  • Menggunakan Jerrycan (Kemasan) dari Produsen Oli/Suplier Oli tanpa mengubahnya sedikitpun kecuali perpaduan Warna saja.
  • Tidak menyertakan Nama Produsen Oli di Label yang tertera di Jerrycan Oli.
  • Tidak ada Biaya Tambahan untuk Penggunaan Brand dari Produsen Oli, karena Brand dari Produsen Oli juga memiliki Value/Nilai, seperti Shell, Repsol, Idemitsu, Pertamina Lubricant. Co-Branding dilakukan untuk mendongkrak Popularitas dan Kepercayaan terhadap Oli OEM.

Oli Co-Branding

  • Tidak hanya mengubah Label baik Informasi maupun Bahasa Marketing yang digunakan, juga menggunakan Formulasi yang berbeda dari produk Aftermarket yang juga diproduksi oleh Suplier Oli yang bekerjasama untuk memproduksi Oli OEM. Umumnya Co-Branding melakukan Downgrade daripada Upgrade.
  • Menggunakan Desain Jerrycan yang didesain Khusus sesuai keinginan OEM, selain Bentuk, juga termasuk Perpaduan Warna.
  • Menyertakan Nama Produsen Oli sebagai upaya untuk mendongkrak Popularitas dan Kepercayaan terhadap Oli OEM tersebut, dan ini tidak Cuma-cuma, banyak OEM yang justru melakukan Downgrade karena pembengkakan Biaya Produksi (Cost Production) akibat Co-Branding ini. Meskipun Re-Branding juga meningkatkan Cost Production, namun Co-Branding lebih mahal lagi.

Itulah yang menyebabkan TMO 0W-20 kalah Pamor dibandingkan Idemitsu 0W-20 dan HGO 0W-20 meskipun mengusung Base Stock dan Sertifikasi Standard yang sama.

 

Data Teknis

Kita tidak bisa berharap mendapatkan Data Teknis berupa Product Data Sheet (PDS) maupun Material Safety Data Shet (MSDS) pada Produk Oli OEM. Khususnya di Indonesia.

Namun karena Daihatsu Genuine Oil ini merupakan Produk Re-Branding, kita bisa mengandalkan Data Tenis dari Oli Aftermarket yang menjadi Oli sebelum Re-Branding. Yakni Pertamina Fastron Gold Full VHVI API SN ILSAC GF-5 SAE 0W-20 Resource Concervation.

 

Engine Oil API Directory

Fastron Gold 0W-20 Engine Oil API Directory

Fastron Gold 0W-20 Engine Oil API Directory

API Engine Oil Directory ini adalah Direktori khusus untuk menyimpan daftar Perusahaan Manufaktur Oli yang mendapatkan Lisensi Resmi dari API (American Petroleum Institute).

Disini kita bisa memeriksa apakah Label API Donut pada Oli yang kita beli memang Resmi mendapatkan Lisensi dari API. Ini penting untuk memastikan Formulasi Oli apakah sesuai Standard API yang disandangnya, misalnya API SN. Umumnya MCO atau Oli Khusus Motor tidak mendapatkan Lisensi Resmi ini, Label API yang tertera pada Oli Khusus Sepeda Motor hanyalah pajangan, karena sejatinya Oli Motor hanya Approved dan mengacu pada Standard JASO. Ini terkait dengan Harga Jual Oli.

Bisa Anda lihat bahwa Pertamina Fastron Gold 0W-20 yang merupakan Daihatsu 0W-20 sebelum Re-Branding terdaftar di API Engine Oil, bahkan Fastron Gold 5W-30 saja tidak terdaftar !

Kenapa ?

Karena Lisensi API ini sangat penting jika Oli dipasarkan di Amerika sana !

Produk Pertamina yakni Fastron Gold yang cocok untuk Amerika adalah Varian dengan Viscosity Grade 0W-20, sesuai dengan Iklim disana yang Sub-Tropics. Tentu saja Amerika sudah lebih dahulu menyadari pentingnya Resource Concervation daripada Indonesia yang masih saja terjebak Mitos lama mengenai kaitan Ambient Temprature (Suhu Lingkungan) dengan Viscosity Grade (Tingkat Kekentalan Oli) tanpa menganalisan bagaimana Additive Pack (AddPack) yang digunakan, Standard Pengujian dan Sertifikasi yang didapatkan Oli bersangkutan.

 

Product Data Sheet Pertamina Fastron Gold SAE 0W-20

Product Data Sheet Pertamina Fastron Gold SAE 0W-20

Product Data Sheet Pertamina Fastron Gold SAE 0W-20

Ini adalah Product Data Sheet dari Pertamina Fastron Gold SAE 0W-20 yang merupakan Oli Daihatsu 0W-20 sebelum Re-Branding.

Tidak ada Standard ACEA ?

ACEA (European Automobile Manufacturers’ Association) sesuai namanya, adalah Standard untuk Mobil OEM Eropa, Standard ini ada pada Pertamina Fastron Gold SAE 5W-30, namun tidak ada pada Pertamina Fastron Gold SAE 0W-20 dikarenakan untuk Varian SAE 0W-20 diformulasikan untuk memenuhi Standard OEM Mobil Jepang yang lebih mengutamakan API dan ILSAC saja. Bukankah Daihatsu itu Mobil OEM Jepang ?

Ini menarik, karena nilai Viscosity Index lebih besar dari Kompetitor yakni Idemitsu 0W-20 yang di Indonesia dijual melalui Re-Branding dengan Honda Genuine Oil Gold SAW 0W-20.

Product Data Sheet Idemitsu 0W-20

Product Data Sheet Idemitsu 0W-20

Itulah yang menyebabkan Drain Interval-nya menjadi lebih lama, saya pernah menggunakan HGO Gold SAE 0W-20 hanya bertahan sekitar 5000 KM saja di Vario 125, bahkan pengguna Mobil Honda yang menggunkan Oli tersebut juga mengalami hal serupa yakni Drain Interval yang singkat.

Viscosity Index yang tinggi dan Murni dari Base Stock bisa kita lihat dari Nilai KV (Kinematic Viscosity), jika Nilai VI tinggi disertai tingginya nilai KV pada Viscosity Grade yang sama, itu artinya Oli tersebut menggunakan Viscosity Index Improver lebih banyak dari Kompetitor.

Itu diperlukan untuk mencegah terjadinya Viscosity Breakdown (Oli Menjadi Sangat Encer) ketika Mileage Oli (Jarak Pemakaian Oli) sudah jauh, diatas 5000 KM.

Viscosity Index Improver meskipun bisa meningkatkan Nilai Viscosity Index, tetapi tidak akan bertahan lama, dibandingkan Viscosity Index yang murni dari Base Stock, itulah kenapa Oli dengan VI tinggi yang murni dari Base Stock, umumnya lebih tahan terhadap Potensi Viscosity Breakdown.

Nilai Kinematic Viscosity juga bisa menjadi tolak ukur bagaimana Oil Flow didalam Mesin, sehingga bisa mempengaruhi Heat Exchange dan Impresi Pembawaan Motor pada saat Mesin masih Dingin.

Ini penting untuk Fuel Economy dan Environment Friendly, karena kita tentu tidak ingin lagi melakukan Kebiasaan Lama yakni Memanasi Mesin beberapa menit sebelun kendaraan digunakan bukan ?, sampai ada kejadian Motor/Mobil dicuri Maling yang lewat karena sambil memanasi mesin lalu ditinggal mandi 😀

Properties lain tidak akan saya komentari, dikarenakan Data Pembanding tidak sesuai atau tidak relevant, misalnya mengenai Noack Test.

Saya sebenarnya pernah memiliki Data Sheet Fastron Gold 0W-20 yang mencantumkan Nilai Kandungan Molybdenum Disulfide, namun saya lupa meletakkan File itu dimana 😀

 

Kesimpulan

PCMO Daihatsu 0W-20 ini merupakan Oli Re-Branding Pertamina Fastron Gold 0W-20, sehingga ada secerca Informasi yang bisa kita andalkan dari Data Teknis milik Pertamina Fastron Gold 0W-20 yang merupakan Oli sebelum Re-Branding.

Mengenai Rumor yang beredar mengenai Formulation Improvement tidak bisa saya komentari lebih lanjut karena saya tidak menyukai Informasi yang Sumbernya tidak jelas.

Namun Oli ini bisa menjadi Solusi bagi Anda yang mungkin tidak mendapatkan Pertamina Fastron Gold 0W-20 di Daerah Anda. Maka Anda bisa menggunakan Daihatsu Genuine Oil 0W-20 ini dengan membelinya di Dealer Resmi atau melalui Online Store.

Overall, Oli ini jauh lebih baik dibandingkan Oli OEM SAE 0W-20 Kompetitor yang selain karena faktor Co-Branding, juga dari segi Comparing Product Data Sheet.

Selebihnya silahkan Anda simpulkan sendiri 🙂

 

Protected by DMCA !

Hi, Bagaimana Menurut Anda ?


Jadilah Pembaca yang Baik dengan cara meninggalkan Komentar pada setiap Artikel Bermanfaat yang sudah dibaca (•‿•)


Komentar adalah salah satu Faktor Penyemangat bagi seorang Blogger, termasuk juga saya. Sebagai bukti bahwa saya tidak sendirian disini, mengingat ada banyak sekali Viewer (Pembaca) Artikel di Blog saya ini. Tolong, jangan pergi begitu saja.


Tinggalkan Komentar Anda disini meskipun hanya sekedar menyapa saya, mari kita bangun Forum Diskusi di Kolom Komentar pada setiap Artikel di Blog ini.


Oleh karena itu, saya sudah menyediakan Fasilitas Comment System terbaik saat ini yakni Disqus Comments System untuk membangun Komunitas Komentator yang lebih Advanced lagi, tidak diperlukan Account Disqus untuk bisa berkomentar disini, Anda cukup memasukkan Nama dan Email saja, tapi saya sarankan untuk memiliki Account Disqus jika Anda sering berkomentar di banyak Blog yang menggunakan Disqus Comment System."

Mungkin Anda juga menyukai

Disqus Comments

  • Sucahyo Aji

    Kandungan moly terlalu banyak justru bikin kerak. Perlu di cek juga oli encer cocok atau tidak. Kalau nggak cocok maka suara mesin jadi kasar. Kalau olinya bagus dan mesinnya bagus, walau encer nggak akan kasar suara mesinnya.

    https://kupasmotor.wordpress.com/2017/03/13/menambahkan-aditif-moly-akan-menambah-spash-yang-akan-memperparah-deposit-dan-bikin-selip-kopling/

  • Stefanus Yoke

    Bro, berarti bagusan ini ya dari eprogold?

    • Saya hanya bisa katakan sama, karena informasi “kelebihan” oli ini hanya berdasarkan Anonymous Info aja om dari orang dalam

  • Pingback: Pengaruh Berat Roller terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Masa Pakai Oli Mesin()

  • Moe dan Zack

    Honda oli ini jga sma nilai SAE nya mas, bgaimana ulasanya ttg oli ini ? krna trkadang msh sulit cari2 oli yg pas dan kbtulan bru temui yg sprti ini, baik epro gold ( 0-20w) / e pro blue { 5-30w}



SSL Verified