Beginilah Cara Aditif EcoSave Melarutkan Kandungan Air pada Bensin

EcoSave Technology

EcoSave Technology

BismillahirrohmanirrohimBensin (Gasoline) dikategorikan menjadi dua Kelas, yakni High Quality Gasoline dan Low Quality Gasoline. Ciri dari High Quality Gasoline adalah kandungan Belerang yang rendah (Low Sulphur Content), Octane Number yang tinggi, Entalphy yang tinggi, dan mengandung Fuel Treatment Additives.

Fuel Treatment Additives disni adalah yang dicampurkan kedalam Bensin secara Post-Mixed yakni dicampur pada saat pengolahan Bensin itu sendiri di Kilang Minyak.

Masing-masing Produsen Bahan Bakar memiliki Brand atau Istilah Marketing untuk Fuel Treatment Additives.

Dalam hal ini Pertamina memberi nama EcoSave Technology.

 

Fitur EcoSave Technology

Fitur EcoSave Technology Pertamina

Fitur EcoSave Technology Pertamina

 

Detergency (Pembersih)

Ada banyak Bahan Kimia yang bisa digunakan untuk Detergency, namun umumnya produsen Bensin menggunakan PEA (Polyetheramine) sebagai Bahan Aktif untuk Detergentcy ini.

Penggunaan PEA dipelopori oleh Chevron, Perusahaan Minyak asal Amerika yang digunakan secara Pre-Mixed pada Vaian Gasoline produksinya maupun Post-Mixed berupa Aditif Fuel Treatment yang dicampurkan kedalam Bensin oleh Pengguna kendaraan, di Indonesia, produk ini dipopulerkan oleh Yahama dengan produk Yamalube Carbon Cleaner-nya yang merupakan Rebranding dari Technron, produk dari Chevron. Sebenarnya Techron sendiri adalah Fuel Treatment, bukan Carbon Cleaner.

Perbedaan Carbon Cleaner dengan Fuel Treatment adalah, jika Fuel Treatment penggunaanya dicampur kedalam Bensin, biasa juga disebut Fuel Line Cleaner, Injector Cleaner, dsb, maka Carbon Cleaner penggunaannya adalah dengan cara dimasukkan ke Ruang Bakar (Combustion Chamber) melalui Lubang Busi, lalu kemudian disedot lagi, cairan Carbon Cleaner akan merontokkan Deposit didalam Ruang Bakar, utamanya pada Piston Dome (Kepala Piston), melarutkannya, bercampur dengan cairan pembersih dan disedot kembali untuk membuang rontokan Desposit tadi yang bercampur dengan cairan Carbon Cleaner.

Maka dari itu, sebenarnya jika Anda sudah menggunakan High Quality Gasoline seperti Pertamax, maupun Bensin produksi Shell dan Total, Anda tidak memerlukan lagi Post-Mixed Fuel Treatment, karena ada banyak sekali Review baik itu di Blog Otomotif maupun Channel Otomotif di YouTube yang membuktikan bahwa Post-Mixed Fuel Treatment tidak efektif membersihkan Ruang Bakar, karena fungsi utamanya adalah membersihkan Fuel Line System seperti Tangki Bensin, Fuel Pump, Selang Bensin, dan yang paling utama adalah Injector, serta Intake Port dan Intake Valve (Klep In).

Beberapa jenis Alkohol juga bisa berfungsi sebagai Detergancy.

 

Corrotion Inhibitor (Pencegah Korosi)

Masih disekitaran Fuel Line Treatment, Corrotion Inhibitor berfungsi sebagai Anti Korosi atau Karat untuk menjaga Fuel Line terbebas dari Korosi karena Oksidasi.

Sebenarnya, ketika Bensin itu murni, tidak mengandung Air, maka potensi terjadi Korosi sangat kecil sekali, namun kita harus menyadari bahwa di Udara Bebas (Atmosfir) terdapat Moister atau Uap Air yang dalam suhu yang rendah membentuk Embun. Apakah Anda pernah mengisi Wadah dengan Bensin atau membersihkan komponen menggunakan Bensin lalu terdapat Uap Air pada wadah atau komponen tersebut ?, dikarenakan Bensin memang bisa mendinginkan Objek yang terpapar olehnya.

Nah Corrotion Inhibitor memiliki peran untuk mencegah terjadinya korosi pada logam yang rentan terjadi Oksidasi ketika terkena Air dan Oksigen di Udara Bebas.

Bahan Kimia yang digunakan bisa dari beberapa jenis Alkohol, bisa juga dari beberapa Mineral seperti Zinc Dithiophosphates, Amines, dsb

 

 

Demulsifier (Pemecah Kandungan Air)

Inilah bagian yang ditunggu-tunggu pada Artikel ini 😀

Fitur atau Kemampuan Memcah Kandungan Air ini seringkal disebut dengan istilah Melarutkan Air.

Melarutkan Air disini adalah dengan memecah molekul Air menjadi ukuran yang lebih kecil bahkan sangat kecil tergantung goncangan yang dialaminya dan konsentrasi Aditif Demulsifier. Walau bagaiaman pun, dalam kondisi normal, Air dan Minyak tidka bisa bersatu. Bensin adalah Produk Olahan dari Minyak Bumi (Crude Oil) yang diperoleh dari prodses Distilasi untuk mengambil komponen yang disebut Petroleum Distilate atau Naphtha (bukan Napthalene), sehingga Bensin memiliki sifat minyak yakni tidak bisa bersatu dengan Air.

Bahan Kimia yang digunakan untuk memecah Air bisa dari beberapa jenis Alkohol, bahkan Ethanol diketahui juga memiliki kemampuan untuk Memecah Air yang terkandung dalam Bensin. Zat Kimia Solvent seperti Polyethyleneimines, Xylene, Iso-propanol, dan 2-Ethylhexanol juga diketahui mampu memecah kandungan Air di dalam Bensin menjadi ukuran kecil sehingga bisa disedot oleh Fuel Pump dan dibakar di Combustion Chamber.

Additive Aftermarket yang pernah saya uji efektif memecah Air adalah STP Multipurpose Motor Treatment, dan Spark Racing dalam Kosentrasi tertentu.

Saya pernah mendengar bahwa Solvent Dye (Pewarna) yang digunakan Pertamina pada Varian High Quality Gasoline-nya itulah Corrotion Inhibitor-nya, karena sering ditemui akumulasi residu Solvent Dye pada Inteke Manifold, dan Intake Port, baik itu warna Biru (Pertamax 92), maupun Merah (Pertamax Plus). Sejenis Coating Anti Karat gitu yah 😀

 

Demulsifier In Action

Cara menguji Demulsifier sangatlah mudah, Anda hanya perlu menydiakan Bensin, baik itu High Quality Gasoline yang sudah menggunakan Pre-Mixed Fuel Treatment atau Low Quality Gasoline yang dicampur dengan Fuel Treatment Additive Aftermarket secara Post-Mixed.

Selain Bensin yang dicampur dengan Air, kita juga harus mengaduk Campuran tersebut atau mensimulasikan Goncangan. Karena Demulsifier sejatinya mempengaruhi Sifat Air agar ketika mengalami Goncangan seperti misalnya Kendaraan yang sedang digunakan, maka kandungan Air didalamnya akan terpecah menjadi bagian-bagian kecil, bahkan sangat kecil.

Sesuai judul Artikel, kali ini saya mencoba membuktikan Demulsifier pada Bensin Pertaman buatan Pertamina.

 

Pertamax Murni dengan EcoSave Technology

Pertamax Murni dengan EcoSave Technology

Pertamax Murni dengan EcoSave Technology

Ini sebenarnya wajar saja, karena Pre-Mixed Fuel Treatment memang ditujukan untuk Regular Use sehingga kandungan Additive tidak bisa terlalu keras seperti Post-Mixed Fuel Treatment yang biasanya ditujukan untuk sekali pakai dalam kurun waktu atau jarak tertentu secara berkala.

 

Pertalite Murni dengan EcoSave Technology

Pertalite Murni dengan EcoSave Technology

Pertalite Murni dengan EcoSave Technology

Bagaimana dengan Pertalite ?

Bensin Oplosan Resmi Pertamax + Premium + Post-Mixed EcoSave Technology Concentrate yang dilakukan di Depo Pertamina ini ini ternyata memberikan Hasil yang sama seperti Pertamax Murni.

 

Premium Murni tanpa EcoSave Technology

Premium Murni tanpa Aditif

Premium Murni tanpa Aditif

Premium yang merupakan Low Quality Gasoline tentu saja tidak memiliki kemampuan Demulsifier karena tidak menggunakan Pre-Mixed Fuel Treatment Additive.

 

Premium dicampur STP Multipurpose Motor Treatment

Premium dicampur STP Multipurpose Motor Treatment

Premium dicampur STP Multipurpose Motor Treatment

Namun ketika Premium dicampur dengan Post-Mixed Fuel Treatment Additive. Hmmmm ….

Selain Octane Number, Sulphur Content, maka kalau cuma kemampuan Detergancy, Corrotion Inhibitor, Anti-Oxidant, dan Demulsifier, Premium juga bisa.

 

Premium dicampur Spark Racing Fuel Suplement

Premium dicampur Spark Racing

Premium dicampur Spark Racing

Post-Mixed Fuel Treatment Additives yang Eksklusif di kalangan tertentu seperti LDIC (Long Drain Interval Community) ini menunjukkan hasil terbaik !

Lihatlah bagaimana Air didalam Bensin Premium yang berubah menjadi bagian-bagian yang sangat kecil itu.

Bahkan Spark Racing menurut Deskripsi Product Knowledge-nya bisa mengubah Sulphur yang ada didalam Bensin menjadi lebih Ramah Lingkungan dan Ramah kepada Fuel Line dan Mesi, khususnya pada Combustion Chamber dan Exhaust After Devices (Catalytic Converter, dan O2 Sensor).

 

Kesimpulan

EcoSave Technology yang merupakan Pre-Mixed Fuel Treatment Additive memang bisa dikatakan wajar memiliki kekurangan dalam hal kemampuan yang dimilikinya, dikarenakan Bensin yang menggunakan Pre-Mixed Fuel Treatment Additive ditujukan untuk penggunaan reguler/rutin, sehingga efeknya akan didapatkan ketika kita menggunakan Bensin tersebut secara terus-menerus, bukan sekali pakai langsung joss 😀

Karena Aditif semacam itu sangat mempengaruhi Oli Mesin ketika terjadi Fuel Dilution (Sebagian Bensin berhasil melewati celah Ring Piston dan bercampur dengan Oli Mesin) yang dapat mengurangi kualitas Oli Mesin dan memperpendek Drain Interval (Masa Pakai Oli).

Jika kita ingin cepat mendapatkan hasil yang diinginkan, maka penggunaan Post-Mixed Fuel Treatment bisa dijadikan pertimbangan, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah, jangan digunakan secara rutin, lakukan secara berkala, umumnya setiap 5000 – 10.000 KM sebelum melakukan penggantian Oli Mesin.

Reaksi Melarutkan Air terjadi ketika Bensin mengalami goncangan, seperti ketika kita menggunakan kendaraan untuk aktivitas sehari-hari.

Perlu diketahui bahwa jika Anda ingin membersihkan Ruang Pembakaran, sebaiknya lakukan Carbon Clean melalui Lubang Busi untuk mendapatkan Hasil yang diinginkan, atau melakukan Overhaul (Turun Mesin, Bongkar Ruang Bakar) untuk mendapatkan hasil Maksimal.

Karena Fuel Treatment sejatinya hanyal Fuel Line Cleaner, yang membersihkan apa pun bagian yang dilewati oleh Bensin, seperti Tangki Bensin, Fuel Pump, Selang Bensin, dan yang paling utama adalah membersihkan Injector dari Clogging (Sumbatan) ringan dan Intake Port (Ruang Klep In), termasuk Intake Valve (Payung Klep In) untuk membersihkan Deposite atau Kerak Karbon yang menempel akibat penggunaan Low Quality Gasoline.

Bijaklah dalam penggunaan Fuel Treatment Additives, karena ini sangat mempengaruhi Drain Interval Oli Mesin.

Sudah saatnya kita menggunakan High Quality Gasoline yang sudah menggunakan Aditif Perawatan Bensin yang sudah dicampurkan oleh produsen saat proses pembuatan di Kilang Minyak.




Content Protection by DMCA.com
  • Sucahyo Aji

    Sip artikelnya. Sekarang ini lagi bingung mengapa banyak yang ngomong pertalite bikin lambat motor.

    https://kupasmotor.wordpress.com/2015/10/27/jangan-pakai-pertalite-bro-tenaga-motor-berkurang/

Self-signed Certificate