Kenapa Harga Kuota 4G Lebih Murah ?, Ini Dia Alasannya !

Saat Artikel ini saya tulis, Indonesia memang sempat dihebohkan dengan kejadian Telkomsel yang terkena Hack/Deface oleh Hacker yang disinyalir adalah pengguna Telkomsel yang kesal karena Paket Internet yang mahal dan malah dibagi-bagi antara Harga untuk 3G dan untuk 4G.

Karena memang, saat ini di Indonesia sedang penetrasi pasar 4G/LTE oleh sebagian besar Provider Telekomunikasi di Indonesia seperti Telkomsel, Three, XL, Indosat, Smartfren, dsb.

Menariknya, Harga Paket Data (Data Plan) atau Kuota untuk 4G justru lebih murah dibandingkan 3G, yakni antara Harga VS Kuota.

Memang, ketika kita membeli Kuota 4G itu artinya kita wajib membeli Kuota 3G juga yang bisa juga digunakan di Jarinan 2G. Itu karena masih terbatasnya Coverage atau Jangkauan Sinyal 4G di Indonesia ini, sehingga ketika Sinyal turun dari 4G ke 3G, kita tidak akan Disconnected, hanya Speed Downlink dan Uplink saja yang menurun, serta peningkatan Latency.

Berbondong-bodong Masyarakat Indonesia melakukan Migrasi/Upgrade dari Device 3G ke 4G, justru hanya karena Harga Paket Internet yang lebih murah, bukan semata-mata karena Kecepatan Akses Internet yang bisa dilakukan dengan Teknologi 4G tersebut.

Sebagian yang masih enggan mengupgrade Smartphone dan Tablet, memilih membeli Mobile Wi-FI (MiFi) sebagai Alternative, sehingga seluruh Perangkat yang mendukung Konektifitas WiFi bisa menikmati kecepatan Akses 4G dan tentunya Harga Paket Data yang lebih murah juga.

Lalu, sebagian dari kita pun mulai bertanya …

 

Kenapa Harga Paket Data 4G Lebih Murah daripada 3G ?

Kok bisa ya, Paket Data 4G yang jauh lebih cepat dan teknologi yang jauh lebih canggih daripada 3G itu justru Harga Kuota-nya malah lebih murah ?

Ada banyak Teori berkembang dan beredar mengenai Misteri ini 😀

Namun percayakah Anda jika sebenarnya ISP (Internet Service Provider) atau Operator bisa saja menggratiskan belasan bahkan puluhan GB Kuota 4G ketika kita membeli Paket Data 3G ?

4G saat ini justru menjadi salah satu sarana promosi menarik minat Pelanggan agar membeli Paket Data mereka, karena Jumlah Kuota 4G yang banyak dengan Harga yang murah.

Tapi selalu ada celah disitu, yakni Masa Aktif yang singkat, dan juga Limitasi lainnya yakni hanya bisa digunakan di Jaringan 4G saja.

Ini seperti mengadu nasib, jika Pelanggan memang sanggup menghabiskan misalnya 30GB Kuota 4G yang tentunya selalu di Jaringan 4G dalam kurun waktu 15 Hari, maka Pelangganlah yang untung, sebaliknya ?, Providerlah yang untung.

Jika pertanyaan “Kok bisa ya ?”, Maka jawabannya “Ya, bisa saja !” 😀

 

Beberapa Hal yang Memungkinkan Murahnya Harga Paket Data 4G

Berikut adalah Analisa saya mengenai beberapa hal yang memungkinkan hal ini bisa direalisasikan oleh Provider Internet di Indonesia.

Pengguna 4G di Indonesia Masih Sedikit

Mungkin Anda yang biasa menggunakan Jasa Gratisan seperti Web Hosting Gratisan, dsb. Maka Anda pasti tau bahwa Pelanggan Berbayarlah yang sejatinya “menghidupi” Penyedia Layanan, sedangkan Produk Gratisan hanyalah sarana penarik pelanggan saja dengan banyak sekali batasan fitur dan kemampuan.

Begitu juga yang terjadi pada Layanan 4G, sejatinya Pelanggan 3G yang masih menjadi Mayoritas di Indonesia inilah yang mencover Biaya Operasional para Pelanggan 4G.

Pelanggan yang baik hati tersebut adalah Pelanggan yang masih menggunakan 3G dengan berbagai alasan, seperti misalnya Smartphone/Modem yang masih 3G, dan/atau Jaringan 4G belum masuk ke Daerah/Kota-nya, menyakitkan hati bukan ?, Wajar jika ada yang sampai melakukan Deface hanya untuk menyampaikan aspirasi Masyarakat yang tidak tercover 4G ini yang merasa diperalat saat membeli Paket Internet, ada banyak sekali Kuota 4G yang tidak bisa dia nikmati hanya karena Jaringan 4G belum tersedia.

Ini sama seperti Pelanggan Telkom Speedy Kabel Tembaga yang Sakit Hati karena harus dipaksa membayar layanan seharga Telkom IndiHome Fiber Optic per Bulan-nya !

Sudah lambat, mahal pula, eh pelanggan lain yang beruntung bisa Upgrade ke FO dengan Kecepatan yang sangat tinggi dan malah sudah include Pay Internet TV, makah bayar bulanannya sama dengan pelanggan yang menggunakan Teknologi Usang Kabel Tembaga 😀

Jadi, pengguna 4G yang masih sedikit tidak murni hanya karena ketidakmampuan mengupgrade dari sisi Hardware yakni Smartphone atau Modem, tapi juga karena memang Jaringan yang disediakan Provider yang belum Upgrade ke 4G.

Pengguna 4G yang masih sedikit, itu artinya beban operasional 4G juga masih ringan, buktinya Speed yang kita dapatkan masih sangat cepat.

Pernahkan Anda sudah tekoneksi ke 4G, tapi malah lambat ?, nah kira-kira seperti itulah jika nanti pengguna 4G sudah banyak, sama saja seperti ketika kita saat ini sudah lama menggunakan 3G.

Sejatinya Teknologi 4G ini hanyalah menguntungkan pihak Provider, karena Teknologi 4G ini memungkinkan 1 BTS milih Proivder bisa menampung lebih banyak Client/Pelanggan yang menggunakan Koneksi Internet secara Shared.

Ini karena Teknologi 4G menghilangkan kekurangan Teknologi 3G yang disebut Bottleneck (Bottle Neck), pernahkan Anda menuangkan Air dalam Botol secara simultan/cepat ?, Apa yang terjadi ?. Air yang banyak itu terhalang oleh Leher Botol yang mengecil.

Jadi, Bandwidth yang besar hingga 10 Gbps lebih untuk IIX (Indonesia Internet Exchange), hanya bisa tersalurkan ke Client/Pelanggan palingan cuma 2 – 10 Mbps saat menggunakan Teknologi 3G.

Dalam Point ini, Harga yang murah, itu dikarenakan Permintaan yang masih sedikit, di lain sisi, 3G masih mendominasi, sehingga 4G juga bergantung pada Penjualan Data Plan 3G.

 

Masih Sedikitnya BTS yang Support 4G

Inilah yang mempengaruhi sedikitnya Permintaan Pasar terhadap Layanan 4G, seperti yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa banyak dari kita yang terpaksa hanya menikmati 3G saja karena Jaringan yang ada memang belum Support 4G.

Faktor lain karena ketersediaan Hardware yakni Mobile Device seperti Smartphone, Tablet PC yang masih sedikit yang mendukung 4G.

Dengan masih sedikitnya BTS yang Upgrade ke 4G, itu artinya Biaya Operasional seperti Pembangunan, Upgrade, dan Perawatan juga masih sedikit. Salah satu kehebatan 4G adalah, cukup menggunakan 1 BTS saja, Coverage Area yang bisa dijangkauan bisa lebih luas dan sangat kuat, bahkan 1 Bar Sinyal 4G saja itu sudah bisa mentransfer data dengan kecepatan jauh lebih tinggi dibandingkan 3G dengan Sinyal yang Full Bar (Penuh).

Dengan segala kelebihan 4G yang ada, sebenarnya Pelanggan berhak mendapatkan Harga Internet Mobile Broadband yang lebih murah memang.

 

Layanan 4G Masih Baru dan Promo

Ya, 4G masih baru, dan ini merupakan Investasi besar karena 4G adalah Long Term Evolution (LTE), tahapnya akan lama sampai seluruh Indonesia tercover 4G.

Seperti umumnya produk baru, tentu saja ada yang namanya Promo, nah inilah yang menjadi salah satu sebab kenapa Harga Kuota 4G masih murah, saat ini.

Tentu lagi-lagi, yang namanya Promo itu tidak murni, maksudnya tidak ada Pengusaha yang mau rugi atau mengurangi keuntungan 😀

Biaya Promo 4G ini ya dapatnya dari Penjualan Data Plan 3G juga, lagi-lagi pengguna 3G yang belum kesampaian menggunakan 4G harus menerima kenyataan bahwa mereka adalah “Donatur” bagi pengguna yang sudah tercover 4G.

Ini belum termasuk faktor lain yakni penjualan Data Plan di Konter Handphone dengan Sistem Inject, yakni SIM Card Kosongan yang diisi Paket Data, yang jika sudah habis maka kita perlu ganti SIM Card baru.

Bisa bayangkan itu Emas (Gold Coating) di SIM Card sudah berpa Ton dihabiskan dalam produksinya ?, Indonesia saking kayanya, Emas saja dibuang-buang 😀

Sampai-sampai banyak SIM Card yang hanya sebagian saja terlapisi Emas, atau bahkan tanpa Gold Coating sama sekali.

 

Apakah Harga Paket Data 4G Akan Selamanya Murah ?

Jangan terlalu senang, saat ini saja, saya sudah merasakan kenaikan Harga Paket Data 4G, entah itu dinilai dari Masa Aktif yang semakin singkat, dan juga dinilai dari sedikitnya Kuota yang diberikan dan tentu saja semakin mahalnya Harga yang harus dibayar.

 

Kesimpulan

Harga Paket Data 4G yang murah ini hanya bersifat sementara saja 🙁

Karena pengguna 4G itu anggap saja menggunakan Space Resource yang masih kosong karena Pengguna 4G masih sedikit, tentu saja saat ini kita bisa berbahagia dengan Speed yang sangat cepat itu, tapi kita harus sadar bahwa Biaya Operasional 4G didukung oleh mayoritas pengguna 3G di Indonesia.

Tindakan Hacking yang dilakukan pada salah satu Provider karena Mahalnya Paket Data yang dijualnya, itu sangat beralasan, maka jangan heran jika banyak Netizen yang justru mengapresiasi, mendukung, dan ikut bahagia dan tertawa lepas karena kejadian tersebut. Karena Hacker sejatinya adalah Hacktivist 😀