EarWorm: Alasan Ilmiah Kenapa Ketika Keluar WC Kita Memohon Ampun

29 Maret 2017

·
Toilet

Toilet

BismillahirrohmanirrohimDalam Agama Islam, untuk urusan Keluar Masuk WC saja ada Adab yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, apalagi perkara yang lebih besar dari perkara sepele tersebut ?

Ada banyak Variasi Do’a Keluar WC yang kita tau selama ini, ada yang Bersyukur karena sudah dihilangkan dari kotoran di sistem pencernaan dan disehatkan secara jasmani karena itu.

 

Do’a Keluar WC

اَلْحَمْدُ الِلّهِ الَّذِيْ أَذْ هَبَ عَنِّى اْلأَذَاى وَعَافَانِيْ.

“Alhamdu lillahil adzii adzhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii”

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoranku dan membuatku sehat”.

 

Ada juga yang meminta Ampun kepada Allah yang Maha Suci dengan membaca Lafadz yang sangat mudah dilafalkan.

غُفْرَانَكَ

“Ghufranaka”

Artinya:

“Aku meminta ampunanmu Ya Allah”

 

Lafadz lengkap redaksi Hadits:

Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا خَرَجَ مِنَ الْخَلاَءِ قَالَ: غُفْرَانَكَ

Artinya:

Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam, jika keluar dari WC beliau membaca: “Ghufranaka (Aku meminta ampunanmu Ya Allah)”.

HR. Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Ibnu Majah, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, Dishahihkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Nataaijul-Afkaar 1/216-217

 

Kenapa Kita Disunnahkan Memohon Ampun ?

Memang menjadi Pertanyaan, Kenapa ketika keluar dari WC kita kok malah meminta ampun kepada Allah ?

Bukannya itu justru adalah Nikmat yang harus disyukuri ?

 

Ada dua penjelasan yang bisa kita dapatkan mengenai Sunnah tersebut, yakni dari sudut pandang Hikmah berdasarkan penafsiran para Ulama, dan dari sudut pandang Fenomena Ilmiah yang terjadi pada Manusia.

 

Dari Sudut Pandang Hikmah

Apa pun yang berasal dari Allah, itu sejatinya adalah merupakan Nikmat, bahkan “Lupa” yang lazim dimiliki oleh Manusia, itu merupakan Nikmat dari Allah.

Maka, Hikmah dari Sunnah Meminta Ampunan kepada Allah ketika keluar dari WC adalah untuk mensyukuri Nikmat terbesar, yakni Buang Air Besar (BAB), betapa banyak orang yang tidak sehat secara Medis, mengalami masalah dengan BAB, dari mulai Susah BAB, Sembelit, Usus Buntu, dan masalah lainnya terkait Sistem Pencernaan.

Selain BAB, ketika di dalam WC, kita juga Buang Air Kecil (BAK), sama seperti BAB, BAK juga memiliki bermacam-macam masalah Medis, seperti “Anyang-anyangan” dimana ketika BAK tidak tuntas, sehingga mengganggu Kesempurnaan Istinja. Selain itu penyakit terkait BAK lainnya seperti Susah Buang Air Kecil bisa akibat Kencing Batu, Pembesaran Prostat, dan Infeksi Saluran Kencing. Belum lagi mereka yang mengalami Retensi Urin, yaitu Kencing yang Menumpuk di Kandung Kemih karena tidak bisa keluar. Pasiennya bisa teriak-teriak karena kesakitan, bahkan semalaman tidak bisa tidur. Rasa nyerinya tidak bisa digambarkan. Wal’iaydzu Billah !

Makna dari doa ini adalah Kita meminta Ampun kepada Allah karena kita Sering meremehkan nikmat Allah kepada kita, dan tidak menutup kemungkinan termasuk kenikmatan paling dasar yakni bisa dengan lancar membuang “Hajat”. Bahkan dalam hal kecil saja, ketika kita selesai BAB atau BAK , kita mendapatkan Sensasi Nikmat yaitu perasaan Lega dan Rasa ringan di Tubuh.

 

Pendapat Ulama

Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah berkata,

والحكمة في ذلك والله أعلم أن الله سبحانه قد أنعم عليه بما يسر له من الطعام والشراب، ثم أنعم عليه بخروج الأذى، والعبد محل التقصير في الشكر فشرع له عند زوال الأذى بعد حضور النعمة بالطعام والشراب أن يستغفر الله، وهو سبحانه يحب من عباده أن يشكروه على نعمته

Hikmah dari doa ini –wallahu a’lam- Allah telah memberikan kenikmatan berupa mudahnya bagi hamba makan dan minum. Kemudian Allah memberikan kenikmatan mudahnya kotoran keluar. Seorang hamba sering meremehkan bersyukur, maka disyariatkan baginya agar beristigfar meminta ampun ketika hilangnya kotoran setelah mendapat nikmat berupa makanan dan minuman. Allah Subhanu wa ta’ala mencintai hambanya yang mensyukuri nikmatnya.

Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz, Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/2274

 

Syaikh Al-Mubarakfuri (Ulama dari India penulis Sirah Nabawiyah yang Ma’ruf) Rahimahullah menyebutkan Dua Hikmah, beliau berkata,

أحدهما : أنه استغفر من الحالة التي اقتضت هجران ذكر الله تعالى فإنه يذكر الله تعالى في سائر حالاته إلا عند الحاجة .

وثانيهما : أن القوة البشرية قاصرة عن الوفاء بشكر ما أنعم الله عليه من تسويغ الطعام والشراب وترتيب الغذاء على الوجه المناسب لمصلحة البدن

Pertama: Meminta Ampun kepada Allah, karena keadaan yang menuntut tidak boleh berdzikir (karena di WC tidak boleh berdzikir), karena (seharusnya) ia berdizkir kepada Allah di semua kondisi kecuali ketika ada hajat (yang menghalangi berdizkir).

Kedua: Kemampuan manusia terbatas untuk mensyukuri nikmat Allah berupa kemudahan makanan dan minuman serta tertib waktu makan yang sesuai dengan mashlahat badan.

Tuhfatul Ahwadzi 1/42,  Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, Beirut, Syamilah

 

 

Firman Allah Ta’ala

Allah Ta’ala berfirman,

فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman : 13)

 

Dari Sudut Pandang Fenomena Ilmiah

Ear Worm

Ear Worm

Apakah Anda pernah merasakan ada Musik di Pikiran Anda yang seolah-olah Auto Play tanpa Anda inginkan ?

Musik itu bisa berupa Reff dari sebuah Musik atau Lagu, bisa berupa Lirik, maupun Backsound Instrumental.

Bahkan itu bisa saja Musik yang tidak anda sukai sama sekali !

Fenomena tersebut disebut:

“Ear Worm”

Fenomena dimana Otak kita secara Otomatis menangkap rangsangan Verbal di lingkungan dan merekamnya, lalu mengulang-ulangnya di pikiran kita, bahkan tanpa kita inginkan.

Kadang-kadang, istilah dari Fenomena ini bisa juga menggunakan “Brain Worm“, “Sticky Music“, dan “Stuck Song Syndrome“.

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Earworm

 

 

Secara Etimologis, kata Earworm berasal dari istilah German “Ohrwurm” atau Earworm. Dan beberapa definisi yang sedikit Ekstrim yaitu:

 

A song that won’t go away, and gets stuck in your head. Makes you want to tear your ears out; unfortunately, deafness can’t cure it because it’s in there for good.

Terjemahan Bebas:

Sebuah lagu yang tidak akan pergi, dan terjebak di kepala Anda. Membuat Anda ingin merobek telinga Anda; sayangnya, tuli tidak dapat menyembuhkan karena itu ada di sana (Otak) untuk selamanya.

 

Kajian secara Psikologis Earworm

Ada sebuah penelitian (Research) yang dilakukan oleh Likkanen pada tahun 2008. Hasilnya ? 92% Orang Subjek dipastikan mengalami Earworm !. Orang-orang ini mengalami Earworm biasanya setiap minggu atau bisa beberapa hari sekali. Earworm ini memang berupa lagu yang terus menghuni kepala atau gambaran atau image dari lagu tersebut. Dan disimpulkan beberapa penyebab Earworm.

Repeated Exposure (Paparan yang Diulang-ulang)

Semakin sering kita mendengar baik itu sengaja atau tidak pada sebuah lagu, bahkan suara apa pun, maka Earworm itu akan mudah sekali melekat di Pikiran kita. Mungkin saja kita punya teman kantor yang seharia penuh memutar lagu-lau Awkarin dan/atau Younglex. Walaupun kita risih mendengarnya, tapi mau tidak mau kita jadi ikutan terus mendengarkannya. Dan akhirnya meskipun sesi itu sudah berakhir, maka meskipun kita berada di situasi berbeda, bahkan situasi yang hening sekalipun, apa yang kita dengarkan sebelumnya akan terngiang-ngiang di benak kita.

Memory (Ingatan)

Pernah punya Lagi Favorite yang memorable sekali hingga ketika kita mengalami situasi yang serupa ketika Lapu Favorite tersebut biasa kita dengarkan, maka meskipun kita tidak memutarnya di Smartphone atau MP3 Player kita, Lagu tersebut Auto Play di Otak kita ?

Misalnya sebuah lagu Nostalgia yang biasa sering diputar oleh orang terdekat kita dulu, misalnya Ayah kita saat sedang mengemudikan Mobil, dan kita berada disampingnya, maka Lagu yang diputar saat itu akan menjadi Earworm dikemudian hari. Maka ketika kita mengalami hal serupa, dan pengemudi Mobil adalah Orang Tua yang sama wibawa dan perawakannya dengan Ayah kita, maka kita akan mengalami Earworm dengan Lagu yang sama persis.

Mood (Perasaan)

Kadangkala ketika kita mengalami Atmosfer tertentu atau perasaan tertentu, itu juga bisa memicu Ear Worm. Seperti ketika saya berada di Kamar lalu sedang membaca suatu Artikel, lalu tiba-tiba saya teringat suana ketika di Kost saya dulu, muncul seketika Lagu yang biasa saya dengarkan ketika di Kost saya dulu, dan itu terjadi di Pikiran saya, tanpa saya inginkan.

 

Apa Jadinya, Jika Ear Worm Kita adalah Lantunan Ayat Suci AL-Qur’an, dan Itu Terjadi di Tempat yang Kotor ?, Meskipun di Dalam Pikiran Kita !

Allah Maha Suci, dan Firman Allah tentu saja Suci !

Meskipun di dalam Pikiran itu oleh Sebagian Ulama dikatakan Tidak Mengapa, tapi oleh Rasul Allah yang sangat Cinta kepada-Nya, tentu tidak akan rela jika Ayat-ayat Allah terngiang-ngiang di Kepala (Pikiran) sekalupun !

Bayangkan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang tidak pernah sedetik pun lepas dari Lantunan Ayat Suci AL-Qur’an, pasti beliau sangat takut sekali ketika di Tempat yang Kotor, Sarang Jin seperti WC itu, terjadi Fenomena Ear Worm di Pikiran beliau.

Maka pantasah jika ketika beliau Selesai, maka ketika beliau keluar dari WC, beliau mengucapkan 

“Ghufranaka”

Sebagai Ungkapan permohonan Maaf kepada Allah.

Dan itu menjadi Sunnah, yang kita Amalkan sampai Generasi kita saat ini, dari Generasi Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, hingga Akhir Zaman.

 

Fenomena Ear Worm ini jugalah yang membuat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam SANGAT BENCI dengan MUSIK !

Bahkan beliau tidak rela jika Musik (Seruling) masuk ke Telinga beliau.

Hadits Nabi Menutup Telinga Ketika Mendengar Bunyi Seruling

Hadits Nabi Menutup Telinga Ketika Mendengar Bunyi Seruling

Hadits Musnad Ahmad: Ibnu Umar pernah mendengar seruling gembala lalu menutup telinganya dengan kedua jarinya dan mengarahkan hewan tunggannya ke arah lain. Ibnu umarpun berkata, “Aku pernah melihat rasulullah saw melakukan hal ini ketika mendengar seruling gembala”.

 

Wallahu’alam




Content Protection by DMCA.com
Self-signed Certificate