Tampilan Alternatif: Daftar Isi | لقمان الحكيم

Property of Lukmanul Hakim Watermark V2

Saya cukup lama menggunakan laptop saja ketimbang PC (Dulu punya PC sampai dirusakin adik saya), karena memang kebutuhan saya selama ini adalah portable mobile computing, maklum saat itu masih kuliah dan ngekost, kalau untuk PC belum cocok untuk saya, tapi setelah selesai urusan kuliah, punya usaha, menikah, dan punya anak, saya pun sudah tidak nomaden lagi, mengingat usaha juga sudah di rumah saja, maka laptop high end sudah tidak relevant lagi, maka saya putuskan untuk merakit sebuah PC high end untuk mendukung kebutuhan pekerjaan saya di bidang IT, disamping usaha offline saya di bidang perdagangan.

Nah, dua hal yang kemudian terasa berbeda antara laptop dengan PC adalah soal Wireless Connection, yakni WiFi dan Bluetooth, karena simple-nya saya bisa saja cukup pakai kabel lan untuk menghubungkan PC saya ke IndiHome Fiber Optic yang sudah lama saya gunakan di rumah saya. Tentu saja IndiHome yang saya gunakan ini menggunakan Wireless Router, jadi di rumah saya tersedia WiFi.

Tapi, posisi pemasangan router IndiHome di rumah saya agak kurang ideal jika saya menggunakan kabel ethernet/LAN ke PC saya, dan saya tidak ingin mengubah posisi router itu. Routernya dipasang di tembok di sudut rumah.

Penasaran ?   Baca Selanjutnya »



Property of Lukmanul Hakim Watermark V2

Ketika saya sudah bersusah payah riset menentukan PSU (Power Supply) yang terbaik dan value of money atau price to performance terbaik, eh ketika sudah dapat, sudah saya beli, dan sudah saya gunakan/pasang ke PC saya, masalah timbul ketika saya riset untuk hunting UPS (Uninterruptible Power Supply).

Telah terjadi diskusi panjang dan lama bertahun-tahun soal UPS Simulated/Stepped/Synthesized Sinewave yang katanya tidak kompatibel dengan PSU yang sudah APFC (Auto Power Facor Correction).

Mudahnya, APFC itu bisa kita lihat dari spesifikasi PSU yang memiliki Input AC yang Full Range, misalnya 100-240V.

Anda yang sudah familiar dengan perangkat elektronik mungkin sudah tau bahwa input listrik di dunia ini umumnya ada yang 110V dan ada yang 220V, nah APFC ini tidak terpaku pada satu power factor saja.

Terus terang saja, jika Anda menggunakan perangkat elektronik apa pun yang sudah APFC, maka Anda tidak memerlukan Stavolt/AVR (Automatic Voltage Regulator) lagi, contoh paling umum ada pada charger smartphone Anda 😀

Penasaran ?   Baca Selanjutnya »



ASUS ROG Strix GL503VD: Badge Windows 10 Pro

Pada kebanyakan laptop saat ini, sudah build in dengan OEM Windows 10 original, yang masing-masing manufacturer sudah menyediakan versi OEM mereka sendiri yang disesuaikan untuk tipe laptop/pc yang mereka produksi.

Kenapa demikian ?

Karena dengan menggunakan image OEM Windows 10 khusus itu, kita tidak perlu repot-repot melakukan instalasi driver, patch, dan konfigurasi apa pun lainnya setelah melakukan reset pada Windows 10 kita.

Seperti yang kita ketahui bersama, sejak Windows 8.x, Microsoft sudah membuat Windows OS (Operating System) menjadi seperti firmware Smartphone dimana kita bisa melakukan “Hard Reset” ketimbang “Re-install” (Install Ulang) ketika ingin mengembalikan OS kita menjadi dalam kondisi bersih dan fresh seperti setelah melakukan install ulang.

Kalau di Smartphone yang menggunakan ROM (Read Only Memory ) menggunakan firmware yang diperlukan software khusus untuk memflash firmware jika kita ingin menginstall OS yang include dengan segala macam driver dan kustomisasinya, maka pada komputer kita tidak memerlukan prosedur flashing, karena storage-nya menggunakan Harddisk/SSD, kita bisa dengan mudah menginstall OS apa pun pada komputer kita.

Penasaran ?   Baca Selanjutnya »



SSL Verified