Saya seperti para pengguna Xiaomi Mi A1 lainnya yang senang banget kalau ternyata Smartphone saya ini dapat Official Upgrade ke versi Android terbaru yakni 8.x.x Oreo.
Saat itu, posisi Mi A1 saya ada di Android 7.1.2 Nougat dengan Patch 1 Oktober 2017, padahal saat itu sudah rilis Patch 1 Desember 2017, tapi tidak saya update karena saya mendapati keluhan pengguna di XDA Developers kalau Patch 1 Desember 2017 itu tidak kompatibel dengan Temporary TWRP Recovery 3.1.1-1 yang belum ada update terbaru setidaknya sampai artikel ini saya publish pada tanggal 4 Januari 2018.
Temporary TWRP Recovery itu saya gunakan untuk menginstall Magisk Systemless Root, karena jika via Recovery maka dia akan mempatch boot.img langsung dari partisi Smartphone saya, saya tidak perlu melakukan dump manual dan mencari-cari file stock boot.img di forum.
Oke, intinya saat itu saya tidak berminat untuk update ke Patch 1 Desember 2017 !
Tapi entah kenapa ketika Official Android Oreo sudah resmi rilis untuk Xiaomi Mi A1, saya kalap !
Lucunya saya malah sempat-sempatnya beli Oreo rasa Vanilla yang bonus 20% itu 😀
Saya lupa riset dulu sebelum eksekusi, dan equipment saya yakni laptop saya sebenarnya belum siap karena chargernya ketinggalan (Ini penyebab musibah yang saya alami yang akan saya ceritakan dibawah) 🙁
Padahal, Android Nougat Patch 1 Desember 2017 itu sudah bisa jadi acuan, bahwa Android Oreo pun juga sama saja bahkan lebih parah !, apalagi Android Oreo itu juga Patch 1 Desember 2017. Karena sudah umum kita maklumi bahwa versi paling anyar itu pasti minim support dari komunitas, karena masih digodok oleh developer pihak ke-3.
Singkat cerita, Mi A1 saya yang masih pakai Patch 1 Oktober 2017 itu saya bela-belain update dulu ke Patch 1 Desember 2017, ini masih Clean dari oprekan seperti Root, Xposed, dsb jadi tidak masalah. Padahal saya bisa saja langsung upgrade ke Android Oreo dari Patch 1 Oktober 2017 itu, tapi karena Patch 1 Desember 2017 adalah transisi Nougat ke Oreo, ya apa salahnya ? 😀
Oke, Xiaomi Mi A1 saya pun sudah berhasil upgraded ke Android Oreo tanpa ada data yang hilang satu pun, langsung saja saya coba pasang Magisk kan yah, oke singkat cerita saya berhasil memasang Magisk Root, dengan beberapa pesan force close, dsb dari aplikasi yang saya tidak kenali, mungkin aplikasi system, maaf saya lupa mencatat nama aplikasi yang force close tersebut. Oh ya saya sukanya pakai Magisk, saya tidak tau jika Android Oreo rilisan pertama di Mi A1 ini apakah bisa diroot pakai SuperSU ?
Selanjutnya saya pun mencoba memasang Xposed Framework, tapi ternyata Xposed Framework saat itu belum tersedia versi SDK 26 atau 27 yakni untuk Android Oreo !
Di aplikasi Xposed Installer pun sudah jelas banget kalau Android Oreo belum didukung.
Sampai disini, saya males !, karena AOSP Android tanpa Exposed tuh cupu banget, khususnya ornamen di Power Menu 😀
Mulai dari Magisk Systemless Root yang menyebabkan beberapa pesan mengganggu, sampai Xposed Framework yang belum mendukung Android Oreo, saya jadi merasa belum saatnya upgrade ke Android Oreo.
Penyebab Magisk tidak stabil mungkin karena boot.img yang entah itu punya Mi A1 Android Oreo asli atau punya Nougat, saya dapatnya di forum, saat itu file full fastboot flashable pack belum rilis ke public, jadi benar-benar blind banget tidak bisa dapat boot.img dari file flashable aslinya sedangkan untuk melakukan dump langsung ke partisi smartphone itu perlu hak akses root dan artinya bisa dikatakan boot.img itu meski diklaim stock Android Oreo Mi A1, tapi saya yakin itu bukan !, pokoknya minimal udh rilis dulu deh file flashable fastboot Android Oreo, baru deh upgrade ke Android Oreo, begitu juga selanjutnya.
Lalu, apa alasan saya upgrade ke Oreo ?, ya karena saya latah :D, motivasi saya ya upgrade saja. Lucunya saya bahkan belum baca artikel apa saja yang baru di Android Oreo, kelebihan dan kekurangannya dibandingkan Android Nougat, dsb
Artinya saya sebenarnya tidak punya alasan upgrade ke Android Oreo !
Karena Android Nougat Patch 1 Oktober 2017 bagi saya nyaman-nyaman saja, yang katanya Patch 1 Desember 2017 itu lebih mantap lagi mengatasi masalah signal dan networking ya faktanya saya pakai Patch 1 Oktober 2017 nyaman-nyaman saja kok. Lokasi menentukan prestasi memang yah kalau sudah jaringan selular 😀