Semenjak saya menggunakan Smartphone Xiaomi Mi A1 yang notabene adalah AOSP (Android Open Source Project) yang diberi nama Android One (Sehingga nanti tidak akan ada Xiaomi Mi A2, dst), maka Xiaomi Mi A1 menggunakan Android yang benar-benar murni (Pure Android), sehingga sudah tidak menggunakan aplikasi Gallery (Masih ada alternative di Play Store seperti QuickPic) untuk manajemen file-file gambar dan video, sebagai gantinya, Google mengembangkan sebuah layanan bernama Google Foto (Photos) yang merupakan turunan dari Cloud Storage milik Google yakni Google Drive, bisa dikatakan ini gabungan dari Google Picasa dan Google Drive.
Sehingga untuk urusan Cloud Storage untuk Photo dan Video, sudah ada Google Photo yang memberikan Unlimited Storage asalkan mau kualitas fotonya dioptimasi menjadi “High Quality”, jadi secara kualitas gambar secara visual mata manusia masih jernih, resolusi tetap sama dengan aslinya, tapi ukuran file gambar sudah dikompres.
Teknik Loseless Image Optimization seperti ini sudah umum dilakukan oleh Blogger seperti saya 😀
Kalau tidak mau dikompres, maunya kualitas aslinya, ya jadinya Limited Storage sekitar 15 GB saja kalau saya tidak salah, yakni Quota dari Google Drive.
Nah dengan Google Foto ini sob, saya bisa menyimpan gambar di Cloud dan menghapusnya dari Internal Storage Smartphone saya jika saya mau, yang artinya file aslinya dengan kualitas aslinya akan dihapus jika memang tidak perlu. Hebatnya meski kita sedang Offline, gambar itu masih bisa kita buka karena Cache-nya tersimpan di Data Aplikasi dan masih acceptable loh di mata, setidaknya bagi mata saya 😀
Hal ini membuktikan kepada kita semua bahwa Resolusi bukan segalanya loh untuk urusan baik atau tidaknya serta ukuran sebuah file foto, karena resolusi itu sebenarnya hanyalah ukuran skala foto saja, yang akan ketahuan jeleknya kalau kita lakukan Zoom In beberapa kali.
Untuk Blogger seperti saya, Google Foto ini bermanfaat banget, jadi saya bisa capture foto pakai Smartphone untuk kebutuhan artikel di Blog saya, yang akan otomatis Sync (Backup) ke Google Foto yang otomatis sudah Optimized menjadi High Quality, hanya saja resolusi masih besar, kemudian dari Google Foto saya download ke PC saya, lalu saya turunkan resolusi/skala gambar ke ukuran width maksimal 1320px, untuk hieght menyesuaikan, kemudian saya upload ke Blog saya yang kemudian saya optimasi lagi dengan Imagify, lalu terakhir saya bubuhkan Watermark di gambar tersebut.
Alurnya terkesan ribet dan panjang yah ? 😀
Oke saya sederhanakan, jadi setelah saya capture foto pakai smartphone saya, foto tersebut kemudian saya download dari Google Foto, lalu saya turunkan resolusinya menjadi width 1320px, untuk height menyesuaikan, terakhir saya upload ke Blog saya untuk kemudian dioptimasi lagi menggunakan Imagify dan terakhir saya bubuhkan Watermark, selesai.
Setidaknya saya tidak perlu lagi menggunakan koneksi MTP (Media Tranfer Protocol) menggunakan Kabel Data, dan tidak perlu ribet pakai AirDroid atau sejenisnya, meski tidak makan Quota Internet.
Sampai artikel ini saya tulis, saya masih menggunakan Plugin/Layanan Image Optimizer, dalam hal ini saya menggunakan Imagify, saya menggunakan Imagify karena perhitungan layanannya itu berdasarkan ukuran file, bukan jumlah file.
Untuk optimasi berbagai variasi ukuran Thumbnail, saya menggunakan plugin bernama Thumbnail Generator.
Artinya, dengan saya menggunakan Google Foto, maka akan mengurangi penggunaan Space di akun Imagify saya ketika saya mengoptimasi sebuah gambar 😀
Mengenai maksimal ukuran lebar 1320px itu adalah standard umum untuk Blogging ya sob, hanya opsional saja, karena memang menurut saya itu sudah lebih dari cukup besar loh ditampilkan di Blog.